Kecewa, Warga Desak Penutupan Lokalisasi di Perbatasan Lamandau, Kobar, dan Sukamara

LAMANDAU – Beredar kabar, tempat lokalisasi di wilayah perbatasan Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dan Kecamatan Simpang Kenawan (Sukamara) masih beroperasi secara terang-terangan. Informasi ini menimbulkan keprihatinan dan kekecewaan di masyarakat.

Seorang wanita yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa kecewanya atas fenomena ini.

“Bukannya fokus beribadah di bulan suci ini, malah tempat-tempat seperti itu buka terang-terangan,” ujarnya kepada Prokalteng.co, Selasa (11/4/2024).

Ia menyampaikan kekesalannya atas keberadaan lokalisasi tersebut yang dinilai meresahkan. Dan bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan.

Keberadaan lokalisasi ini juga dikhawatirkan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Wanita tersebut mengungkapkan kekhawatirannya akan meningkatnya kasus penyakit menular seksual (PMS) di kalangan pria yang kerap mengunjungi tempat tersebut.

“Banyak lelaki yang terkena penyakit kelamin karena sering jajan di sana,” tambahnya.

Keberadaan lokalisasi di wilayah perbatasan ini bukan hal baru. Namun, operasi tempat-tempat tersebut selama bulan Ramadan menimbulkan pertanyaan besar tentang penegakan hukum dan pengawasan di daerah tersebut.

“Masyarakat berharap pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas untuk menutup lokalisasi dan mencegah praktik prostitusi yang meresahkan ini. Keberadaan lokalisasi ini tidak hanya melanggar norma agama dan sosial, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan keamanan,” jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian maupun pemerintah daerah terkait laporan tersebut. Prokalteng.co telah berupaya menghubungi pihak terkait untuk meminta klarifikasi dan tanggapan atas keberadaan lokalisasi yang masih beroperasi di bulan Ramadan.

Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Kabupaten Lamandau, Pemkab Lamandau, Lamandau, Kepolisian Resor Lamandau, Polisi Lamandau, Bronto Budiyono